Satu lagi hal yang tak pernah bisa aku tiru dari abang ku. Ia selalu yakin dengan apa pun yang ia lakukan. Dan ia tak mengerti cara menyerah
"Apa abang benar benar tak masalah dengan itu? " Ujar ku sambil menatap nya dengan penuh tanya.
"Tak masalah. Toh tak ada hal yang memang benar benar bisa kita miliki seutuh nya. Aku mungkin belum memiliki hati nya kini. Namun aku memiliki dirinya secara utuh . Dan untuk saat ini itu sudah cukup untuk ku" Ujar abang sambil ikut memperhatikan betapa banyak nya orang yang berkumpul dalam rumah kecil kami ini hari ini.
"Lalu bagai mana jika ternyata nanti ketika hubungan ini tumbuh terlalu jauh Anya malah jatuh cinta pada orang lain. Bukan pada abang? " Tanya ku lagi.
Kini aku sedang menatap mata abang yang tampak berubah untuk beberapa saat. Ia seolah sedang memikirkan pertanyaan ku ini dengan seksama.