"Aduk kok aku jadi degdegan ya" Ujar ku sambil menarik tangan gadis dan meletakkan nya di dada kiri nya yang memang terasa berdenyut begitu cepat ntah karena apa.
"Ini kan cuman pertemuan biasa nya" Ujar gadis menatap ku seolah aku melebih lebihkan suasana yang ada.
"Tapi kan ini bos nya calon suami aku. Kalo aku nya bikin rusuh atau bikin mereka illfeel nanti karir nya abang kenapa kenapa" Ujar ku semakin panik
"Emang kamu mau ngapain. Udah ah yuk turun" Ujar gadis seraya bersiap membuka pintu mobil.
"Bentar aku butuh ambil nafas" Ujar ku mencoba menahan sedikit lebih lama agar aku bisa menenangkan diri ku terlebih dahulu.
Butuh beberapa saat untuk aku menyeimbangkan nafas ku. Dan siap untuk melangkah menemui bang Arya dan orang yang paling berpengaruh di kantor nya itu.
"Emang ngga apa apa mereka yang datang duluan? " Tanya gadis ketika aku bilang bahwa kakak nya itu telah tiba duluan dan mungkin sedang asik mengobrol di dalam sana.