"Jika kamu punya alasan sebanyak itu. Apa Bener kamu jatuh cinta Sama Abang Aku. Kalo Kaya gitu Kenapa Ngga milih Rafka aja. Nikah Sama Dia akan lebih mendapat Kemungkinan punya anak Kaya Dia" Ujar gadis yang ntah mengapa langsung menyerang logika dan perasaan ku.
Aku pun mengalihkan pandang ku. Dengan membalikan badan ku. Tentu apa yang ia katakan benar. Sebuah logika yang paling masuk akal untuk di ikuti ketimbang alasan asal asalan yang aku lontarkan barusan.
Dan kini Aku pun berusaha mencari jawaban yang lebih tepat dari asumsi yang ia lontarkan pada ku tadi dengan sangat tegas. Aku tentu tak boleh terpuruk dalam kebodohan jika ingin menarik nya kembali ke sisi ku seperti dulu.