"Dikta, ini sahabat tercinta ku anya yang cantik, dan ini abang ku tercinta yang bernama Arya. Mereka couple yang tadi mbak amar ceritakan dengan menggebu gebu" Ujar gadis dengan sedikit tertawa.
Tertawa. Gadis tertawa dikala hati ku terasa sangat sakit hingga menusuk ulu hati.
Gadis tertawa, ia sedang menertawai aku pada laki laki asing ini, dengan santai nya ia tertawa tanpa menyadari betapa sakit nya aku.
"Owh jadi ini yang nama nya dikta, akhir nya kita bisa ketemu juga" Ujar abang sambil mengulurkan tangannya pada dikta. Dan dengan cepat di samber dikta.
"Iya bang, maaf baru sempet ketemu" Ujar nya dengan sedikit gagap setelah bang Arya mengenali nya.
Seolah bang Arya mengetahui segalanya tentang dikta, hanya karena adik nya yaitu gadis sering menceritakan nya.
Kepala ku terasa sangat sakit. Aku tak sangup lagi menahan emosi yang terus berkelumun di hati ku.