"Ya bikin pusing juga" Jawab ibu sambil tertawa " Tapi dikit, masih bisa ibu toleransi lah" Jawab nya lagi sambil menarik tubuhku yang masih menegak agar tersandar lagi ke kursi mobil yang masih melaju.
Aku pun menatap ibu yang sudah bertahun tahun ku tinggalkan melancong ke negeri lain demi sebuah ego, tak ingin di pandang rendah sebagai wanita oleh ayah dan tentu nya lari dari kenyataan kenyataan yang ntah mengapa selalu menyerang ku.
Wajah ibu memang masih berseri. Mata nya yang tak pernah tampak lelah dan rambut nya yang masih hitam legam masih menyisakan kecantikan masa mudanya.
Namun terkadang dari muka berseri ini aku bisa melihat wajah risau nya ketika mendapati aku melakukan hal hal yang menurut nya bahaya, atau ketika aku bersitegang dengan ayah karena pemikiran kami yang tak sejalan.