"Bukan bukan itu maksud ku. Maksud ku. Apa kamu ngga risi liat Rio atau ada di dekat nya" Tanya ku lagi.
"Ngga, kenapa harus risih itu kan pilihan hidup dia, and i ok with that (aku ngga masalah) " Ujar davi tampak ringan.
"Aku sudah menapakan kaki ku ke banyak belahan dunia al, dan bertemu orang seperti Rio adalah hal yang biasa bagi ku" Ujar nya lagi sambil menyeruput minuman nya.
Ya. Aku hampir lupa tentang itu. Karena pekerjaan nya tentu davi sudah pergi kebanyak tempat dan menemukan banyak orang seperti Rio dan aku.
Namun aku tetap berpikir ia akan merasa risi mendengarkan cerita yang Rio utarakan pada kuku tadi pagi.
"Kamu ngga risih mungkin karena dia bukan orang yang dekat dengan mu. Bukan kah ia hanya seseorang yang tak sengaja kamu temui dan kamu dengar cerita nya. Sama seperti orang orang seperti dia yang tak sengaja kamu temuai dan dengar ceritanya di belahan dunia lain yang kamu singgahi" Aku alya