12 Januari 2014, California, Amerika.
Seorang gadis kecil berlarian di halaman rumah. Dia sedang bermain petak umpet dengan kedua adiknya. Gadis itu bernama Nazrella Lovely Nelson. Akrab di panggil Ella. Dia bermain petak umpet dengan Noah Smith Nelson,dan adik bungsu nya, Niall Smith Nelson. Kedua adiknya sangat lihai dalam permainan itu sehingga mereka mendengar suara mamah nya dari dalam
"Anak anak! sudah dulu bermain nya, pancake hangat dengan madu sudah siap di makan! jika dalam satu menit kalian tidak masuk ke dalam rumah, mamah akan menghabiskan semua pancake nya!" teriak Tresa, sang mamah.
walau bagaimanapun mereka hanya anak kecil. Setelah mendengar ucapan mamah nya, mereka bertiga langsung masuk ke dalam rumahnya. Tak lupa sebelum masuk ke dalam rumah, mereka membersihkan diri dari lumpur atau kotoran menempel lainnya.
sudah terhidang empat piring dengan pancake hangat, tunggu... empat?
"mah, papah tidak tidak pulang lagi?" tanya Ella kecil yang polos
"papah kalian sedang berkerja keras untuk menghidupi dan mencukupi kebutuhan keluarga kita, jadi papah harus lembur malam ini" tutur mamah
"tapi mah, sudah sekitar lima hari papah tidak pulang.." ucap Noah sang adik laki laki pertama
"papah pulang nak. namun papah pulang saat kalian sudah tertidur lelap" mamah masih sabar menjawab
"aa..a..aku rindu papah" cicit Niall, sang adik bungsu
saat itu kami hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa.
Saat itu umurku baru menginjak sekitar 9 tahun, Noah 8 tahun dan Niall adik bungsu kami masih berusia 6 tahun.
saat itu, kami masih terlalu awam untuk mengerti apa dan akan terjadi.
Pukul 01.30 pagi, California
Aku sangat haus, aku ingin minum. aku pun bangkit dari kasurku,dan beranjak ke dapur untuk mengalir kan air ke dahaga. namun, saat aku melewati kamar mamah, aku mendengar,
"APA KAU MABUK LAGI!?" Bentak ibu kepada seseorang di kamarnya
aku terlonjak kaget. bagaimana bisa mamah berteriak sekeras itu? setahuku mamah orang yang penyabar
"Mau bagaimana lagi tresa... aku ini bangkrut! KAU TAU ITU? aku baru saja memecat semua karyawan dan membagikan gaji terakhir pada mereka!! TABUNGAN UTAMA KU SUDAH HABIS TRES....sudah benar-benar habis...." ucap seorang pria di dalam kamar mamah
Papah. Itu suara papah
"L..l..la..lalu, apa yang akan kita lakukan?" aku bisa mendengar kata kata mamah
"entah lah, bagaimana jika kita pindah? kita pindah ke Indonesia! aku punya teman disana, aku akan coba mengontak nya dan melamar pekerjaan ke perusahaan nya" tiba tiba sebuah ide muncul dari kepala papah
"bagaimana kita akan ke sana? kita sudah tidak mempunyai uang, tabungan ku menipis, semenjak kau tak pulang, aku menggunakan uang itu" ujar mamah, kini suara nya mulai terdengar tenang
"kita bisa menjual rumah ini beserta isinya, kita akan mengatakan kepada anak anak bahwa kita akan pindah rumah dan memulai hidup baru, bawalah barang yang mereka suka nanti"
" hah.... tidak ada solusi lain,mari kita coba cara ini, dan semoga saja teman mu itu mau membantu kita" tukas mamah.
*********************
"anak anak!!! bangun sudah pagi!!" teriak mamah dari lantai bawah
Aku segera bangun, tidak lebih tepatnya aku tidak bisa tidur semenjak mengetahui berita 'itu'. aku langsung berlari menuju kamar Noah dan Niell untuk membangunkan mereka.
"loh, kak, ada ap--"
"sudah cepat bilas wajah kau,dan ikut kakak ke bawah" potongku cepat
aku meninggalkan Noah yang masih tak mengerti ucapan ku, aku langsung pergi, menuju kamar Niall
"Niall bangun"
"sebentar lagi kak.. hoam!!" ucap Niall masih sangat mengantuk
"cepat BANGUN atau kau tak akan lagi mendapatkan es krim dari ku"
setelah ucapan ku itu, Niall langsung lari ke kamar mandi. haha, lucunya anak enam tahun
setelah itu kami bertiga bersamaan turun dari lantai dan menghampiri mamah yang sudah menunggu kami.
"tumben kalian turun bersama, ayo cepat duduk, kita sarapan"
"PAPAHHHHH" ucap Niall heboh
Tapi papah tak menghiraukan nya, papah hanya menatap layar handphone di tangan nya
"Niall, sini makan dulu yah" alih mamah
"t..t..tapi.." cicit Niall
aku langsung menggendong Niall duduk di samping ku, namun setelah itu suara bariton papah mulai terdengar
"Papah ingin bicara pada kalian anak anak" ucap papah dengan nada bariton nya
aku sudah tau berita apa itu, dan berita itu sangat membuat hati ku dan adik adik ku terluka kecewa.
pada kehidupan setelah keputusan yang di ambil oleh orang tua kami.
semuanya berawal dari keputusan itu.