" yuk pulang." ajak ku kepada kedua adik ku.
mereka berdua hanya mengangguk mengikuti.
kami berjalan beriringan menuju rumah panggung milik kami.
rumah panggung kami, memang besar, karena kami pindahan dari kota, dan keluarga mamak juga membantu kami untuk membuat rumah panggung kami, dan memberikan satu petak sawah. kami pindah kesini karena perusahaan bapak hancur, dan bapak juga gampang sakit-sakitan. aku saat itu masih berusia empat tahun.
"assalamualaikum, Mak." panggil ku seraya mengetuk pintu.
"waalaikumsalam." jawab mamak membuka pintu. aku dan kedua adik ku langsung mencium tangan mamak.
"letak barang-barang kalian di kamar, habis tu mandi, baru makan." ucap mamak balik ke dapur. kami pun langsung bergegas ke kamar, meletakkan barang-barang dan bergegas menuju kamar mandi.
***
" besok kalian masuk sekolah, jangan ada yang bolos, kalau nampak sama mamak, akan mamak hukum,paham?!" tanya mamak, menatap tajam ke arah kami.
"baik Mak." jawab kami berbarengan.
kami pun melanjutkan makan kami yang tertunda karena harus menjawab pertanyaan mamak.
"Lian mau ke kamar deluan." ucapnya beranjak dari tempat duduknya dan membereskan sisa makanan nya tadi dan mencuci nya piring nya sendiri.
"Shita juga mau ke kamar." Deshita ikut beranjak dari tempat duduknya dan sama seperti yang dilakukan oleh Derlian, membereskan sisa makanan nya dan mencuci piring nya sendiri.
aku juga sudah selesai, begitu juga dengan mamak, aku membereskan piring kotor, membereskan meja makan, dan menyapu.
"Derlian!!"
"Deshita!!" teriak mamak yang sedang melipat kain.
setelah kami makan, mamak langsung menuju jemuran, mengambil baju yang sudah kering.
kalian pasti bertanya, 'ini maksudnya makan apa?' jawaban nya, kami makan malam,tapi pada sore hari. sekitar pukul setengah enam.
"iya, Mak." balas mereka berdua serempak, berlari menuju ke tempat mamak.
"kalian memang ya, harus mamak omeli baru gerak?" tanya mamak kesal.
ke dua adik ku itu hanya menunduk, tidak menjawab.
"pr kalian sudah siap?" tanya mamak dengan intonasi yang lebih baik.
"sudah Mak." jawab mereka serempak.
"sekarang, bantu mamak." mamak memberikan tumpukan baju yang belum di lipat kepada Deshita.
"Lian, kamu bersihkan halaman."
"baik Mak." jawab Derlian langsung berlari keluar.
"mamak mau istirahat sebentar." aku menatap mamak yang memasuki kamar.
***