Ku tatap jam di dinding, hari telah menunjukkan tengah malam, Suasana duka perlahan menjadi hening.. Hendra dan Niken masih tampak duduk bersila memegangi kaki Antonio.. mereka terus mengeluhkan tubuh Antonio yang masih menghangat.. Oh tuhan.. pertanda apa ini?
Aku menghindari keraimaian, dan duduk di pojokan luar taman halaman depan Villa, aku melihat ke arah hp ku yang menampilkan nama Orland disana. Entah dia dimana sekarang, aku tidak tau tapi jariku sangat ingin menekan tombol hijau itu, dan tanpa sadar aku pun menekannya.