"Kamu!!" Triak Desty lagi
"Tampak nya kamu memang sudah tak sabaran ingin berteriak - teriak honey.. sabarlah sedikit.. stamina suami mu ini sedang sangat baik kok.. aku tidak keberatan melayani mu semalaman demi memuaskan hawa nafsu dan fantasi - fantasi liar yang baru saja terpikirkan oleh mu.. sesampainya di rumah, mari kita bermain beberapa ronde?? Hingga suara mu habis.."
Glek.. Desty susah menelan salivanya. Ia seketika bergidik ngeri mendengar ucapan Orland di akhir kalimatnya. Hingga ia pun tak berani mengeluarkan sepatah kata lagi.. takut pria itu malah akan menerkamnya hingga habis tak ber sisa.
"Kenapa?? Mana suara mu yang begitu semangat meneriaki ku tadi?? Kemana perginya hmm??" Tantang Orland. Namun Desty tetap menutup mulutnya rapat - rapat tak ingin menambah jumlah hukuman yang akan ia terima nanti
"Pintar.. jadi lah gadis baik yang penurut malam ini.." bisiknya di telinga Desty