"ah.. nyatanya cinta ku bertepuk sebelah tangan… kamu sekarang telah pergi keluar negri… tanpa kabar … dan tanpa pamit terlebih dulu padaku… sifat mu yang seperti ini membuat ku sadar… dimana posisi ku di hati mu.. ternyata sedari awal aku tidak pernah bisa mengetuk hati mu… sedari awal hanya aku.. hanya aku yang terus berharap pada mu.. sedang kan kamu, menoleh sedikit kearah ku pun tak pernah… tapi walau bagaimana pun juga .. aku tetap ingin mengucap kan terima kasih pada mu … rasa ini … rasa sakit ini membuat ku menjadi Martha yang berbeda… Martha yang egois, Martha yang tak punya hati … jadi jangan salah kan aku karena memendam rasa Obsesi ini. semua juga karena mu yang tak pernah menoleh ke arah ku. jadi… biarkan aku menyakiti Tristan … demi membahagiakan AL ku.. " gumam Martha sambil meremas kertas yang berisikan pesan dari Tristan tersebut
ring.. ring.. ! tlp Martha akhirnya berbunyi dan menampilkan sebuah nama yang memang telah ia tunggu - tunggu sedari ia membuka matanya