Dengan wajah murung desty pun melangkah menuju kamarnya. Duduk di atas kasur sambil memeluk kedua kakinya dan menempelkan keningnya pada lututnya. Lagi-lagi kembali terngiang olehnya ucapan orland tadi.
"sekuat tenaga berusaha menyenang kan mu.. dengan mengesamping kan masalah hidup dan mati kakek.
mengesampingkan masalah di perusahaan..
Mengesampingkan kegusaran yang ada di hati aku..
Berusaha untuk terus tersenyum di depan kamu, padahal aku sedang memiliki banyak masalah.
hanya untuk menemani mu menghilangkan kebosanan.
kamu masih bisa dengan lantangnya mengutuk ku dengan kata kata kejam seperti itu??
Huh... aku benar-benar tak habis pikir!! Se tak berperasaannya aku, lebih tak berperasaan lagi kamu!!!
"Berkali-kali suara lantang Orland terngiang ngiang di telinganya.
Ada apa dengan kakek? Apa yang terjadi pada kakek?? Apa yang sudah aku lakukan?? Kenapa aku malah berkata kasar pada nya? Padahal dy begitu perduli dan baik pada ku..