Suara bel rumah mereka berbunyi dan disana sudah tiba Adara yang membuat panik ibra dan Adira saat kedatangannya.
" kak gimana ini? Kakak sembunyi aja buruan biar aku yang bukain pintunya"
" iyah aku sembunyi dimana?"
" terserah mau dimana aja dan jangan sampai ketahuan sama kak Adara cepetan kak"
Ibra langsung bergegas mencari tempat persembunyian agar tidak ketahuan oleh Adara.
" iyah kak sebentar, aku bukain pintunya"
" adira lama sekali kamu buka pintunya kakak sampai jamuran disini nunggunya" Adara langsung masuk kedalam dan duduk di ruang tengah, sementara ibra masih menetap bersembunyi di balik bilik dapur mereka.
" bentar yah kak, aku buatin minum untuk kakak"
" oke dek, hmm kamu gak takut apa tinggal di rumah segede ini sendirian? Terus bersihkan rumah segini gak capek seukuran kamu yang tinggal sendiri? Gak pekerjakan pembantu aja?
" gak capek kok kak, lagian aku sanggup kok buktinya ini aku bisa sekarang tinggal sendiri kan"
Setelah itu mereka melanjutkan berbincang bincang di ruang tengah sementara ibra sudah bosan bersembunyi ingin saja ia keluar tapi mau bagaimana lagi? Adara pun juga ingin melihat sisi rumah adira dan di temani adira juga berkeliling melihat dekorasi rumah. Setelah dirasa cukup Adara pun pamit pada adira untuk pulang karena hari sudah mulai petang dan ia juga berpesan pada adiknya itu untuk jangan melupakan mama dan papa dan harus rajin berkunjung juga walaupun sudah memilih tinggal sendiri.
" kak keluar, kak Adara udah balik itu" ucapnya pada ibra yang langsung keluar dari bilik dapur mereka.
" gila yah aku sampai berjam jam nunggu kalian"
" iyah mau gimana lagi dong kak, lagian kita juga belom siap kan memberitahu ini semua pada kak Adara".
Paginya adira menyiapkan sarapan untuk ibra yang akan berangkat ke kantor.
Dan Adira di beri kabar pagi ini mama dan papa mertuanya akan berkunjung kerumah mereka. Dan Adira sudah memberitahu pada ibra dan ibra sendiri tidak diberitahu mama dan papanya akan datang kerumah mereka.
" yauda saya berangkat dulu" setelah acara sarapan pagi selesai ibra bergegas pergi ke kantornya. Dan Adira bersiap untuk memasak untuk menyambut mertuanya.
Adira sudah siap memasak ibra juga memberitahu tadi selesai jam makan siang ibra pulang kerumah.
Tak lama terdengar suara bel rumah berbunyi Adira langsung membukakan pintu dan disana sudah datang mertuanya.
" silahkan masuk ma, pa"
" assalamualaikum"
" waalaikumsalam"
" mama dan papa duduk dulu adira mau buatkan minum"
" gak usah repot- repot nak," nanti kalau haus juga ambil sendiri mama sama papa ini rumah anak kita sendiri" ucap risa
" tapi ma,..
" udah gak papa" hmm adira ibra belum balik dari kantornya?
" belum ma, sebentar lagi juga pulang kok ma."
" adira kalian kan sudah sebulan ini menikah kalian apa tidak berencana memiliki anak"?
Seketika adira langsung terkejut dengan pertanyaan mama mertuanya itu. Kenapa sudah memikirkan untuk mempunyai anak sementara masalah ini aja masih belom selesai. Dan lagi gimana mau memiliki momongan mereka aja pisah kamar dan mereka juga menjalini pernikahan ini karena terpaksa.
" hmmm.. Gimana yah ma, bukannya..
" kamu masih kepikiran soal kakak kamu? "
" iyah ma, masalah ini aja belom selesai juga aku dan kak ibra sudah memutuskan jika nanti kami akan mengakhiri hubungan ini."
" bagaimana bisa kalian berpikiran seperti itu untuk berpisah, nak ini menikah bukan hal main - main, masalah kakakmu Adara nanti kita bicarakan bersama sama dengan mama dan papa mu juga, mama yakin mereka juga akan membatu memberikan solusi tentang masalah ini dan mama yakin Adara pasti akan menerima kenyataan ini, walau di awal mama gak yakin soal ini" ucap risa
" iyah nak, jangan ambil keputusan dengan cara berpisah itu tidak baik, ini juga sudah takdir kalian untuk bersama. Maka jalani dengan ikhlas dan bersyukur".Ucap reza
" iyah ma, pa maafkan adira. Dan Adira akan memberi tahu ini lagi pada kak ibra" ucap adjra
" iyah itu bagus, dan kalian harus memikirkan lagi masalah ini" ucap risa lagi.
Ibra sudah selesai dengan pekerjaan nya pas waktu jam makan siang ini dan ia segera pulang kerumahnya.
" assalamualaikum ma, pa, kapan tiba disini?"
" gak lama kok" ucap reza yang menerima uluran tangan anaknya dan bersalaman juga memeluknya.
" yauda ibra ke atas dulu bersiap buat ganti baju" ucapnya pamit dengan mama dan papanya.
Setelah selesai berganti pakaian rumah ibra langsung turun kebawah menghampiri mama dan papanya.
" sayang mama dan papa masih kangen ini sama kamu, rencana mau menginap disini satu malam boleh kan?" ucap risa
" iyah ibra mama kamu ini bilang sama papa dirumah mau menginap sini melepas rindu sama kamu" ucap reza
Ibra dan Adira saling pandang dan bingung harus apa mereka panik kalau sampai mama dan papanya tahu mereka pisah kamar bisa bahaya urusannya.
" tapi ma,... Ucap ibra bingung
" iyah ma, boleh aja kok ma" ucap adira dengan tatapan mata mengisyaratkan pada ibra untuk diam dan menyetujuinya.
" oohh iyah boleh, papa kamu ini ibra bilang sama mama gak boleh nginap sini awalnya karena takut mengganggu kalian pasangan baru" ucap risa
" yauda ma, adira siapin kamarnya untuk mama dan papa yah sebentar" ucap adira dan mengajak ibra untuk berbicara berdua
" kak gimana ini, kita kan punya kamar cuma dua aduh gimana ini?"
" iyah kita tidur satu ranjang" ucap ibra santai
" eehh... Tapi kak...
" gak ada pilihan lain, dan segera kemasi semua barangmu dan pindahkan kekamarku" ucap ibra
" yauda iyah kak, sebelum mama dan papa tahu"
Setelah selesai berberes kamar dan memindahkan semua barangnya ke kamar ibra. ia segara turun ke bawah dan bergabung mengobrol dengan mertuanya dan suaminya.
Flashback on
Di kediaman ibra mama dan papanya sedang sarapan pagi bersama dan sambil berbincang disana.
" pa, nanti kita main kerumah ibra dan Adira yah, mama kangen sama mereka" ucap risa
" ooh yauda ma, kapan mau berangkat kesana?" Mau sekarang? Tanya reza
" jam makan siang kita kesana mama sudah memberi tahu adira" ucap risa
" yauda kalau begitu mama juga harus bersiap nanti kesana"
" eeh iyah pa, mama rencana mau menginap disana boleh pa?"
" menginap? Aduh ma, mereka pasangan baru masa kita mau menginap disana yang ada kita nanti mengganggu waktu mereka berdua"
" yah pa ayolah, mama juga curiga ini masa selama sudah sebulan ini mereka menikah tidak ada tanda kehamilan adira, mama jadi curiga apa mereka pisah ranjang yah, mama juga gak sabar ingin punya cucu" ucap risa
" mama ini jangan berspekulasi begitu"
" iyahkan bisa aja pa, pokoknya mama mau menginap disana titik dan papa harus menyetujuinya.