Terbiasa dengan rasa sakit Kayla mencoba berjalan menuju halte bus. Menunggu bus datang sembari memikirkan Gabriel, beban lagi. Gabriel tiba-tiba membencinya, kenapa tidak semua orang langsung saja melenyapkan Kayla. Dibenci itu sakit. Apalagi Gabriel yang membencinya.
"Apa dia marah gue deket sama Gilang?" tanya Kayla sendiri mempertanyakannya. Tak mungkin Gabriel benci tanpa alasan yang jelas. Gadis itu masih dalam tebakannya yang satu ini.
Terlalu labil Gabriel menyikapi hal ini, sampai membuat Kayla harus memikirkannya. Beban lagi, tapi kalau tidak dipikirin sama saja Kayla seperti tak peduli.
"Kayaknya aku harus jauhin Gilang, apa harus? Tapi kita kan teman." Kayla bingung harus berbuat apa lagi, hidupnya sudah terlalu banyak beban. Tak ingin seperti yang lain, Kayla hanya ingin dirinya bahagia dan lebih ke senengnya aja nggak papa.