Pura-pura kuat dan bahagia itulah Kayla yang aslinya hancur lebur. Tidak ada yang mengetahui isi hatinya yang penuh dengan beban, penderitaan.
"Gue mah anak broken home sejak dini. Jadi ya santai, nggak ada trauma sama sekali." jawab santainya Gilang.
"Pasti lo pura-pura kuat kan? Apalagi orang kayak lo gini biasanya melampiaskan kekecewaan, kejadian yang menurut lo benci seumur hidup. Lo anggap santai, sebenarnya lo juga tertekan." kata Kayla.
"Bukan nggak percaya ya, tapi kebanyakan kayak yang gue bilang tadi. Lo benci orang tua karena mereka pisah sampai nelantarin anaknya. Ya kita nggak tau alasan mereka apa, tapi yang jelas kita hidup di dunia yang keras."
"Kay," panggil Gilang seketika Kayla langsung menatap ke arahnya. Tatapan mata Gilang yang membendung air mata, "Gua tau dunia ini kejam, tapi lebih kejam orang tua gue yang nelantarin anaknya sendiri. Sampai sekarang mereka cuma ngasih uang, uang dan uang." kata Gilang.
