Happy Reading!
Hari demi hari Kayla di urus oleh Aleta, sang ibu izin cuti meluangkan waktu untuk Kayla. Marcel juga lebih sering pulang ke rumah, meski tidak bertegur sapa dengan Aleta. Itu malah membuat Kayla sedih. Senangnya dikit, sedihnya banyak banget. Miris sekali merasakan hidupnya yang terus begitu.
Kayla duduk di tepi ranjang menatap ponsel yang sejak tadi berdering, bergetar karena banyak sekali notif dari grup dll. Tak mampu untuk membuka ponsel, karena Kayla takut ia akan menjadi bahan cemoohan mereka semua. Mentalnya terlalu lemah menghadapi cibiran-cibiran dari sosmed.
Mungkin ini hanya pikiran Kayla yang terlalu takut. Sesungguhnya masalah ini sudah tertutup rapat, jadi tidak ada yang mengetahui kalau Kayla di lecehkan oleh Haru. Mereka hanya tahu Kayla dianiaya sampai babak belur.
_
"Selamat pagi Anak Papa," Marcel masuk ke dalam kamar anaknya sembari membawa sarapan.