Andrei akhirnya ia turun dengan perlahan menuju ke meja makan menghampiri istrinya yang tengah mengandung usia kandungan 5 bulan dan agak buncit. Alya termasuk kehamilannya yang dianggap enak dan tidak ribet. Iya tidak mabuk atau muntah muntah setiap hari malah keinginannya makan dan makan. Ia sangat bersyukur karena bisa membantu suaminya untuk mencari uang walau dia hanya mengawasi.
"Sepertinya sarapan sudah siap istriku pintar sekali memasak, aku jadi makin cinta." puji Andrei sembari memeluk istrinya dari belakang.
" Kamu pinter banget, muji aku. Tapi, aku males dapet pujian dari kamu. Hehe," celetuk Alya. Memang agak ketus diakhiri kekehan kecil membuat Andrei gemas ingin menciumnya.
"Makan dulu, jangan cium-cium aku ih." gemasnya, lalu menyuruh suaminya duduk dan sarapan pagi yang telah ia buatkan. Sebelum kantor itu lah keharmonisan mereka di pagi hari.
****