Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Star Ocean

Okiku_0
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4.2k
Views
Synopsis
---

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1

Star Ocean

Sudah dua tahun sejak penelitian batu asteroid yang akan menabrak bumi. Batu itu hanya sebesar mobil namun menurut penelitian mempunyai efek radiasi yang cukup aneh. Batu itu dinamai Star Ocean, karena warnanya yang agak kebiruan seperti samudra.

Asteroid itu akan jatuh di sebuah pulau kecil tepatnya sekitar area hutan belakang kota Rosaria. Tempat dimana hanya ada satu kota kecil di pulau tersebut.

Para peneliti tidak mencegahnya dan hanya mempublikasikan ke dunia untuk membiarkannya jatuh ke sana. Walaupun efeknya satu kota akan hancur.

Selama dua tahun itu kota sudah di kosongkan karena penduduknya di perintah untuk evakuasi ke luar pulau. Kota yang sebelumnya diramaikan oleh kesibukan penduduknya sekarang sudah sepi tak berpenghuni.

Namun tiba-tiba seorang pemuda berdiri di atap gedung kota sepi itu. Wajahnya terlihat menatap ke langit seperti dia sudah siap semua yang akan menimpanya. Dia menata kursi pantai yang sudah dibawanya, mengatur ketinggian kursi agar sesuai dan nyaman saat diduduki. Dia tak lupa juga membawa meja yang diletakkan disamping bersamaan diatasnya botol berisi minuman jeruk kesukaannya.

Tak tahu kenapa dia bisa bersantai di atas gedung sementara dalam beberapa menit meteor akan jatuh di dekatnya. Kita akan mundur dua hari kebelakang agar mengetahui kenapa pemuda itu berada di kota yang akan hancur tersebut.

- dua hari yang lalu -

Di suatu rumah seorang pemuda nolep yang mengurung di kamar. Dia bernama Toku yang sedang asik memainkan komputernya. Ruangan gelap yang tak terurus di abaikannya. Dia terselimuti seprai yang menutupi seluruh bagian tubuhnya yang membungkuk karena duduk di kursi komputer.

Terlihat tulisan LOSE di layar komputernya.

Aaarrghhh!!!

Terdengar rautan kekesalannya saat kalah dalam bermain game. " Dunia macam apa ini? Kesialan lebih banyak daripada keberuntungan. Aku harap dunia ini segera dihantam meteor sekarang juga", katanya sembari memegang kepalanya dan berteriak ke atas.

Dia adalah orang yang selalu sendirian karena dia tak mempunyai teman. Hanya game lah yang menjadikannya sebagai teman, namun hari ini dia banyak mengalami kekalahan. Sudah beberapa bulan ini juga dia tak masuk sekolah, pembullyan dari teman sekelasnya membuat dia trauma untuk datang ke sana. Oleh karena itu dia mengasingkan ke dalam kamar.

Selama itu juga dia hanya mendapatkan bantuan untuk hidupnya dari pamannya yang seorang ilmuwan.