"Aku sudah memikirkannya, namanya Yummy Snack!" Melihat semua orang menatapnya, Mila dengan cepat menjelaskan, "Bukankah kita membuka kedai ini di dekat sekolah? Aku hanya berpikir bahwa semua siswa pasti suka nama yang lebih modern, yang menggunakan Bahasa Inggris. Jadi, ada baiknya kita mengambil nama itu."
"Ini boleh juga." Fariza mengangguk, dan tiba-tiba merasa bahwa bibinya cukup pintar. Bukan hanya nama yang diberikan cukup bagus, tetapi alasannya juga masuk akal.
Setelah memutuskan nama tokonya, Widya sedikit cemas, "Sekarang kita hanya menjual kue saus daging, apakah ada yang kurang?"
"Kita bisa memasak mie dan menuangkan saus daging untuk membuat mie kuah daging. Selain itu, ibu dan bibi juga bisa menggoreng beberapa hidangan sederhana." Fariza sudah memikirkan hal ini.