Sebagai ibu Fariza, Widya tahu bagaimana Fariza tidak suka pergi ke sekolah. Fariza tidak suka belajar ketika dia di sekolah, dan dia sering membolos dan berlari keluar untuk bermain, sehingga guru harus terus membujuknya. Fariza putus sekolah sebelum dia menyelesaikan SMP dengan alasan bahwa dia tidak cocok untuk sekolah, jadi lebih baik membantu keluarga melakukan lebih banyak pekerjaan pertanian dan menikah lebih awal.
Namun, saat ini Fariza tiba-tiba berkata bahwa dia akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, mungkinkah dia kesal pada Dewi?
"Bu, aku baik-baik saja." Fariza memiringkan kepalanya, "Kenapa Dewi bisa diterima di perguruan tinggi, sedangkan aku tidak? Tidakkah menurutmu aku bisa dibandingkan dengan Dewi?"
"Bagaimana bisa kamu membandingkan dirimu dengan Dewi?" Widya menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia sedang memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya agar tidak melukai harga diri putrinya.