Pepi bergegas ke Rizal. "Hei, halo, aku benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi barusan, aku sangat minta maaf padamu?"
Wajah Rizal penuh dengan ketidakpedulian ketika dia melihat ekspesi dan tampilan wajah yang penuh hormat dari teman sekelasnya ini.
"Maaf, aku tidak punya teman sekelas sepertimu." Rizal berkata dengan acuh tak acuh, lalu berjalan maju dengan acuh tak acuh.
Pepi ditinggalkan sendirian dalam keadaan linglung.
"Pak Reynald." Pepi menangis dengan hormat, memperhatikan Reynald yang berjalan mendekatinya.
"Pergilah, jangan beritahu orang lain bahwa aku mengenalmu di masa depan." Reynald baru saja melihat situasinya, dan saat ini dia tidak ingin orang-orang melihat bahwa dia memiliki hubungan dengan Pepi.
"Pak Reynald, bagaimana dengan kerja sama kita ..." Kata Pepi.
Sebelum Pepi selesai berbicara, Reynald tersenyum dingin. "Kerja sama? Kamu ingin bekerja sama, bukan? Apa otakmu sudah hilang? Apa kamu tahu seberapa jauh kamu akan bisa melangkah?"