"Penerbangan? Bagaimana aku bisa menunggu penerbangan komersial? Aku akan pergi ke sana dengan jet pribadi." Deru Tora datang dari ujung telepon yang lain.
Jean menyeka keringat dari keningnya dan menutup telepon dengan ekspresi sedih.
Siapa sebenarnya Dina ini? Pak Tora sangat mementingkan akan hal itu, dan dia bahkan akan datang ke sini dengan jet pribadinya selarut ini.
Hati Jean langsung tenggelam, kali ini dia mempertaruhkan hal yang sangat besar.
Penyesalan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kini bisa dirasakan oleh Jean yang selama ini selalu sombong dan mendominasi.
Manajer Jean melihat bahwa wajah Jean sedikit salah, dan bertanya dengan hati-hati. "Jean, apa yang terjadi?"
