"Apakah ini properti milik Pak Deni?" Rizal memelototi pelayan laki-laki itu.
"Iya, karena kamu sudah tahu, bagaimana kamu masih berani main-main? Aku benar-benar tidak sabar menghajarmu."
Pelayan laki-laki itu tampak sombong dan arogan, seolah nama Deni saja sudah cukup untuk bisa mengejutkan Rizal.
Rizal tampak marah. "Aku akan memberimu tiga detik. Jika kamu tidak melepaskannya, aku yang akan bertarung denganmu."
"Nak, kau sedang mencari kematian." Saat dia berkata, dia meniup peluit, dan kemudian beberapa pria berotot melompat keluar dari samping.
"Orang ini benar-benar sudah lelah dengan hidupnya, dan dia sudah berani bermuat macam-macam di properti milik Pak Deni."
"Habisi dia."
"Oke, ayo tunjukkan kemampuan kita ke Pak Deni juga."
Dengan itu, beberapa orang mulai bergegas.
Tapi orang-orang ini bukanlah lawan bagi Rizal, dan mereka semua sudah dikalahkan hingga habis oleh Rizal seorang diri.
Rizal meninggalkan tempat ini bersama gadis itu.