Rizal mengikuti pria berkacamata hitam itu ke dalam sebuah ruangan VIP.
Lampu di dalam ruangan itu agak redup, dan tirai manik-manik telah diturunkan, dan orang di luar tidak akan dapat melihat apa yang ada di dalamnya.
Melihat Rizal masuk, seorang pria paruh baya yang juga mengenakan kacamata hitam melepas kacamata hitamnya dan berdiri.
"Selamat datang, Pak Rizal. Yang lain bisa keluar dulu, jangan biarkan orang lain mendekat." Pria paruh baya itu memberitahu pemuda yang baru saja membawa Rizal masuk.
"Ayo, duduk, duduk." Pria paruh baya itu menyambut Rizal dengan sopan, dan bahkan mengeluarkan bangku untuk Rizal.
"Siapa kamu?" Rizal memandang pihak lain dengan sangat sopan, tapi dia tidak mengenalnya, dan bertanya dengan rasa ingin tahu.