Rizal melihat papan reklame sebuah toko Mercedes-Benz. Sesuai dengan alamat penunjuk jalan, toko Mercedes-Benz itu tidak jauh di depan. Beli saja langsung di sana.
Rizal dan Deby menghentikan sebuah taksi dan langsung menuju ke toko itu.
Deby menepuk-nepuk debu di pakaiannya dan membelai rambutnya. Meskipun dia tidak menderita luka apa pun hari ini, dia merasa malu dengan penampilannya, dia sudah seperti para tukang yang pulang bekerja dari lokasi konstruksi.
"Apa kau yakin masuk dengan seperti ini?" Deby bertanya pada Rizal.
"Memangnya kenapa? Kita sudah ada di sini, jadi aku tetap akan masuk." Rizal meraih tangan Deby dan langsung masuk.
Deby menyentuh tangan Rizal, tangan itu sangat kokoh dan kuat, jadi dia dengan senang hati mengikuti Rizal masuk ke toko itu.
Sikap pegawai toko itu secara alami lebih baik. Melihat seseorang yang masuk, salah seorang pelayan buru-buru melangkah ke depan dan menyapanya dengan senyuman.