Deby memandang Anis dan hanya bisa menghela nafas, tanpa berbicara, lalu dia bertanya dengan prihatin. "Apakah kamu marah pada keluarga besarmu?"
Anis mengangguk, lalu menceritakan apa yang terjadi. Ternyata ibu Anis pada awalnya hidup dengan baik-baik saja bersama Anis, tapi kakak ipar Anis sudah sangat jahat pada dirinya sendiri. Sejak kematian suami Anis, kakak ipar Anis memperlakukan Anis lebih seperti pencuri. Penduduk desa juga mulai memandangnya dengan tatapan yang aneh, mengatakan bahwa dia adalah kutukan bagi suaminya, dan melihatnya seperti melihat sebuah wabah.
"Ternyata begini, pergilah saja, aku akan ikut pergi denganmu." Kata Rizal.
Deby juga berkata. "Ya, ini juga merupakan akhir pekan, kami akan menemanimu untuk pulang ke kampung halamanmu."
Dina bertepuk tangan dan berkata. "Ya, ini cukup lumayan. Kita akan melakukan perjalanan ke pedesaan."