Ketika Rizal melihat Deby yang menangis dengan sangat sedih, dia merasakan sakit di hatinya, itu karena dia selalu takut jika Deby bersedih, jadi meskipun Ratna sudah sangat berlebihan, dia tetap bisa menahannya.
Sekarang nampaknya penilaiannya benar. Rizal menghela nafas dalam hatinya, demi Deby, dia harus melakukannya lagi. Mungkin akan ada perubahan nasib.
Tapi saat Rizal mendekati tempat tidur Ratna, Ratna tiba-tiba berteriak. "Pergilah, kamu harus pergi! Jangan berpura-pura lagi, kamu pasti sudah mengirim seseorang untuk menabrakku, dan sekarang kamu berpura-pura merasa sedih padaku. Apa kamu pikir aku benar-benar buta, dan aku sangat menyesal menikahkan putriku dengan serigala berbulu domba sepertimu. Aku, aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja."
"Bu, jangan bicara omong kosong. Kak Rizal bukan orang yang seperti itu." Kata Dina dengan nada mencela.
Deby juga membujuk. "Bu, kenapa kamu masih membenci Rizal? Rizal bukan orang yang seperti itu."