Tepat ketika Rizal sudah akan putus asa, dia merasa bahwa seluruh tubuhnya sepertinya ditahan oleh kekuatan yang kuat.
Dengan suara mencicit, seolah ada sekuntum bunga di depan matanya. Sosok yang besar muncul di depan matanya, dan tubuhnya sedang menaiki naga yang besar.
Naga, itu naga! Benar-benar seekor naga!
Di bawah tubuhnya adalah sisik naga yang keras. Di depannya, kumis naga sepanjang lengan melayang di udara, dan kepala naga besar itu berdiri tegak di udara dengan susah diatur.
Dengan raungan naga, naga itu kembali terbang ke langit.
"Naga kecil, apakah itu kamu?" Rizal bertanya dengan heran.
Suara naga kecil itu bergema di benaknya. "Tentu saja ini aku. Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku ada di sana?"
"Kenapa kamu bisa begitu besar?" Rizal duduk di tubuh naga kecil itu dengan nyaman. Sekarang, dia tidak harus mati. Rizal sangat bersemangat tentang rasa penasarannya.