"Mencarimu? Apa kamu juga menjual obat?" Rizal memelototi Hilman.
Hilma tertawa dengan gembira. "Hei, aku tidak bermaksud begitu, maksudku jika kamu membutuhkan bantuanku, katakan saja."
"Oke." Rizal menyimpan kartu namanya. Hilman juga sudah meminta maaf, dan dia tidak ingin berurusan lagi dengannya. Hari ini adalah ulang tahun pernikahan Deby dan dirinya sendiri, jadi dia tidak ingin repot-repot dengan mereka.
"Kenapa masih kamu tidak pergi?" Rizal memelototi Hilman.
"Hei, jika kamu ada waktu luang, bisakah kamu mengajariku keterampilan mengemudimu? Keterampilan mengemudimu sangat luar biasa, dan bahkan mobil rusak pun bisa seperti mobil sport."
Rizal melambaikan tangannya. "Oke, oke, pergilah. Aku akan membicarakannya nanti."
Jalanan yan datar di puncak gunung itu cukup terbuka sehingga banyak orang yang menyaksikan hujan meteor sedang berkumpul di sini. Hujan meteor tahun ini sangat banyak dan aneh, semburan demi semburan, tak berujung.