Keesokan paginya, Erza baru saja menelepon Wika untuk membicarakan tentang kedatangan Wina ke Jakarta. Erza telah mempertimbangkannya dalam waktu yang cukup lama semalam. Memang ide yang cukup bagus untuk membiarkan Wina datang ke Jakarta. Wika juga sudah menyetujuinya. Menurut Wika, selama Wina ada di samping Erza itu akan tetap akan jadi dia tidak perlu khawatir lagi.
Di sisi lain, Tendean bahkan lebih suka dengan keputusannya ini. Dia memang tidak memiliki hubungan darah dengan Wina, tapi Tendean ini sudah tua dan dia merasa kesepian. Mungkin dengan adanya Wina, itu sedikit membuat suasana rumahnya menjadi ramai. Tendean bahkan akan menjemput Wina secara langsung hari ini. Untuk perihal sekolah, itu tidak akan jadi masalah selagi Tendean yang mengurusnya.
"Jangan begitu. Lama-lama tubuhku itu juga akan menjadi kuat dengan sendirinya."
Ucap Lina yang saat dia keluar.
"Hmmmm"