Meskipun gerakan tubuh lawan tidak dapat diprediksi, dia bukanlah lawan bagi Rizal, dan lengannya segera bisa digenggam oleh Rizal.
Rizal menjepit tangannya dengan keras, dan orang itu langsung berteriak kesakitan, "Iya, iya, jangan keras-keras, lenganku akan patah."
Ternyata itu adalah suara si kutu.
Rizal melepaskan tangannya: "Apa yang kamu lakukan?"
Si kutu itu membuka jaket dan topeng hitamnya: "Aku hanya ingin menguji apakah keterampilanku telah meningkat."
Rizal terkejut. Dia bertanya: "Ya, aku baru saja akan bertanya, hanya dalam beberapa bulan ini, kenapa keahlianmu telah berkembang begitu banyak?"