Deby sangat ingin mengatakan sesuatu, tetapi melihat direksi yang paling dekat dengannya menggelengkan kepalanya ke arahnya. Deby terpaksa duduk dengan sedih.
Untungnya, dalam permainan ini, dia tidak mengalami cedera apa pun. Tapi dia masih ingat dengan jelas bahwa dia sudah sangat mabuk malam itu. Siapa yang diam-diam membantu menyelesaikan krisis?
Di gedung perusahaan Hendrawan Group, di kafe di lantai bawah, Sonia berdiri di seberang Rizal, menunggu instruksi Rizal. Dia sudah melaporkan kepada Rizal tentang apa yang terjadi tadi malam.
Jari-jari Rizal mengetuk meja dengan ringan, tapi matanya menjadi semakin dingin: "Sisil, Abimana, berani merencanakan sesuatu untuk menjebak Deby, aku akan memberitahu mereka seberapa serius konsekuensinya."
Sonia merasakannya. Rizal memancarkan udara dingin: "Pak Rizal, apa yang harus aku lakukan selanjutnya?"