Ratna melihat koper uang itu, dan ketika Rizal meletakkannya di hadapannya, dia menjadi sedikit terharu.
Uang tunai tiga miliar berjejer di dinding, terasa lebih mengasyikkan daripada menonton TV.
"Bu, ini gajimu." Kata Rizal.
"Oke, oke." Ratna begitu bersemangat hingga air mata memenuhi matanya. Tiga miliar. Dia sangat ingin melihatnya di siang hari dan menjadikannya tempat tidur di malam hari.
"Bu, bisakah kamu tidak tidur di kamar Deby malam ini?" Rizal bertanya ragu-ragu.
Ratna tersenyum dengan menunjukkan giginya: "Tentu, tentu saja."
Pintunya terbuka sedikit, dan Deby secara samar dapat mendengar kata-kata Ratna. Meskipun mereka telah menikah selama tiga tahun, ini adalah pertama kalinya mereka akan tidur bersama. Dia sangat gembira dan juga gelisah.
Saat itu bel pintu di bawah berbunyi.
Tepat setelah Anis membuka pintu, suara Dina datang dari bawah: "Bu, kakak, aku sudah kembali."