Ada beberapa orang kuat di kerumunan, mereka tidak tahu apakah itu demi uang atau untuk apa yang disebut dengan keadilan.
Rizal berkata dengan tidak sabar: "Oke, oke, apakah ada yang lain? Berdiri saja."
Dia ingin menjelaskan, tetapi penjelasannya tidak akan berguna, jadi mari gunakan tinjunya untuk berbicara.
Seorang pria berotot memandang Rizal dengan dingin: "Kamu cukup sombong. Lihat bagaimana aku akan mengajarimu."
Saat dia hendak memukulnya, dia mendengar Rizal berteriak: "Tunggu."
Pria berotot itu menghentikan tinjunya dan berkata dengan pandangan puas: "Apakah kamu takut sekarang? Berlutulah di depan wanita itu dan meminta maaf, aku akan bisa mengampunimu. Jika kamu tidak mau, maka jangan salahkan aku jika berbuat kasar padamu."
Rizal mencibir: "Kamu benar-benar orang yang tidak bisa berpikir, tidakkah kamu ingin memberiku pelajaran? Aku tidak akan terlalu merepotkanmu, semua orang bisa datang bersama-sama."