Shinta berkata dengan tidak puas: "Hei, apakah kamu sudah bukan sahabatku yang baik? Aku sekarat, dan kamu tidak ingin menyelamatkanku?"
Deby tersenyum, "Bu Shinta, beritahu aku siapa itu? Pria tampan yang membuat Shinta kita yang cantik terpesona."
"Kamu sudah tahu juga, malam itu, kita berada di bar, ada pria tampan yang maju." Shinta ternyata tampak terobsesi.
"Maksudmu Deni?" Deby berkata dengan heran.
"Ya, penampilannya yang perkasa membuatku mabuk setiap kali memikirkannya." Mata Shinta kabur, dia benar-benar tenggelam dalam kebahagiaan.
"Rizal dan dia sepertinya berteman." Deby berseru.
"Bah, dia hanya sampah di keluargamu, bagaimana bisa Deni berteman dengannya?" Shinta berkata dengan jijik.