Di antara mereka, Indra dan Ujang punya ide yang sedikit berbeda. Mereka tidak mengubur gelang mereka seperti yang dikatakan Ryan, tapi justru memakaikan gelang itu ke tangan kedua petugas yang masih pingsan dan terikat setengah telanjang. Masing-masing satu orang.
"Mantap!" seru Indra seraya mengadu tinju dengan Ujang. Tos!
"Makan tuh gelang," dengus Ujang seraya menendang kaki petugas di hadapannya. "Dan ini untuk Victor!"
Ujang meludahi kedua petugas itu, lantas memberikan hadiah pukulan pada keduanya, masing-masing satu kali pukulan.
"Kau sudah gila, ya?" semprot Indra. "Bukan mereka yang membunuh Victor, men. Sinting!"
"Sama saja!" tukas Ujang, dan sekali lagi menendang kaki petugas terdekat. "Mereka satu komplotan."
"Kau terlihat seperti seorang pengecut." Indra terkekeh sembari menggelengkan kepala. "Memukuli lawan yang sudah tidak berdaya."
"Mereka pantas mendapatkannya!"
"Sudahlah," Indra lantas berbalik badan. "Kita kembali saja."