Hanya saja, karena belum diaktifkan, gawai di tangannya itu masih berupa benda setengah lingkaran berlapis dua. Seperti tumpukan dua pastel. Kembali pandangan tertuju pada gawai yang di lantai.
Yang di lantai itu, bentuk pastel setengah lingkaran saling terpisah, di antara kedua sisi ratanya ya layar imajinatif yang masih saja menayangkan adegan cabul itu yang ada.
Aldi mencoba mencari-cari tombol atau sesuatu pada gawai di tangannya. Ia menemukan tombol rata di salah satu bagian yang membentuk lengkungan. Setelah ia memencetnya, bagian pastel yang di bawah bergerak ke atas.
Klik!
Kini gawai itu benar-benar membentuk satu lingkaran utuh. Detik selanjutnya, kedua sisi lurus yang menyatu seolah memberikan gaya saling mendorong seperti dua kutub magnet yang sama. Terus menjauh sehingga kemudian muncul layar virtual selebar tujuh inci.
"Aah," Aldi mengangguk-angguk seolah memahami gawai tersebut. "Jadi ini sama seperti C-Pad," gumamnya lagi. "Oke."