Sepasang mata Aldi membelalak lebar ketika menyaksikan sinar plasma biru melesat ke arahnya.
"What the—"
Masih untung reflek pria tersebut sangat bagus sehingga ia bisa menyelamatkan diri dari tembakan yang tidak lain dilepaskan oleh Ely sendiri itu.
Plasma biru mengenai sebuah peti dan menghilang. Sebab tidak ada benda atau mesin yang sedang menyala di dalam peti tersebut, semua tetap hening seperti sebelumnya.
Aldi mengurut dadanya, "Selamat, selamat…" meski dadanya bergemuruh dengan hebat, tapi setidaknya itu jauh lebih baik daripada harus terkena sinar itu sendiri.
Dengan sedikit kesal, Aldi pun menjulurkan kepalanya, mengintip ke arah mana tadi datangnya tembakan tersebut.
Dan benar, ia melihat sosok Ely yang melangkah perlahan. Gadis sialan, rutuk Aldi di dalam hati.
Ely terus melangkah berhati-hati. Ia tidak yakin jika tembakannya tadi mengenai sasarannya.
"Aldi?" panggil gadis itu lagi dengan suara pelan yang penuh kecemasan. "Di mana kau? Aldi?"
"Ely!"