"Wait here a minute, My Lady," kata robot itu lagi. "I will make breakfast for you."
Dan kemudian robot HR-17 bergerak menuju dapur, meninggalkan Ivy sendirian di ruang tengah itu.
Ivy menghela napas lega, namun itu tidak seberapa. Masalahnya, seperti yang ia ucapkan sendiri tadi, bahwa ia tidak memiliki apa-apa untuk bisa keluar dari dalam rumah itu. Ivy sempat berpikiran mencari informasi cara merakit peledak dari bahan-bahan yang biasa ada di dapur lewat komputer di atas meja.
Tapi kemudian, Ivy mengurungkan niatnya. Ia mungkin bisa meracik peledak dari bahan-bahan yang ada di dalam rumah tersebut, ia yakin semua itu sudah tersedia. Hanya saja, ia mungkin dapat meledakkan dinding kaca itu, atau salah satu pintu keluar yang ada.
Lalu apa?
Ivy tidak menemukan hal baik setelah itu. Sebab yang pasti si robot HR-17 pastilah akan mengejarnya, dan ia bukanlah seorang ahli dalam bidang programming untuk bisa menaklukkan robot tersebut.