"Brengsek!" ujar Aldi lalu terbatuk-batuk sembari mengelus-elus lehernya. "Kau mau membunuh kita semua, hah?"
"Salahmu sendiri," Ely tersenyum lebar seraya menggerak-gerakkan alisnya turun naik.
"Kenapa malah aku yang menjadi disalahkan?"
"Lain kali," Ely mencubit pipi Aldi hingga laki-laki itu meringis dengan wajah mengernyit. "Hati-hati kalau bicara dengan seorang wanita. Paham?"
"Wanita?" Aldi berpura-pura bingung, lantas mengedarkan pandangan ke seluruh sisi di dalam kendaraan itu. "Siapa yang kau masudkan itu? Aku tidak melihat ada wanita di sini."
"Kau bilang apa?!"
Cubitan Ely dengan cepat menemui sasarannya, rusuk kiri pria tersebut. Dan itu rasanya sangat tidak nyaman, Aldi meringis sembari minta ampun, dan kembali kendaraan itu bergerak dengan sangat liar.
"Ampun, ampun…"
"Menyebalkan!" dengus Ely seakan merajuk.