Dharma baru saja mencapai lorong yang akan membawanya ke ruangan mesin utama di bagian bawah itu ketika suara Hyker menyeru nama sang kapten.
"Kapten!"
"Brengsek," dengus sang kapten yang sedikit kaget mendengar suara sang pilot utama tersebut. "Ada apa?"
"Anda tidak akan suka ini," jawab Hyker. "Tapi, sebaiknya Anda bergegas ke atas."
"Hey, aku baru akan ke ruang mesin utama. Tidak bisakah kau mengambil alih keadaan di sana untuk sementara?"
"Bisa saja aku melakukan itu, Kapten," jawab Hyker. "Jika kau tidak keberatan kalau kuaktifkan semua senjata yang tersisa."
"Apa maskudnya itu," Dharma tiba-tiba menghentikan langkah. "Aios!"
"Yes, Captain," sahut Aios.
"Jelaskan apa yang terjadi?" titah sang kapten sembari berbalik arah, kembali menuju ruang kokpit di atas.
"Seseorang atau sesuatu sudah mengunci pesawat kita, Kapten."
"Apa kau bilang?" sepasang mata Dharma membesar.