"Girl," ujar Shasha yang tahu-tahu sudah kembali dengan membawakan sesuatu untuk Ivy dan Adira. Dua botol minuman dingin. "What did you do in SARO earlier, that's just crazy!"
"What can I say?" Ivy tersenyum lebar seraya menerima botol minuman dari tangan Shasha.
"Thank you," ucap Adira menerima minuman serupa.
Shasha mengempaskan pinggulnya di samping Ivy. Kini, si gadis bangsawan dari keluarga Csaba itu duduk diapit kakak beradik Lubvasky.
"Yeah, couldn't agree any more," ucap Yuri tertawa lepas membenarkan ucapan Shasha, lalu mengusap-usap kepala Ivy seakan memperlakukan Ivy seperti adiknya sendiri.
"Yuri!" protes Ivy menjauhkan tangan Yuri.
"What?"
"I'm not a kid, okay!"
"Hoo…" Yuri mengangkat kedua tangan, berpura-pura takut akan ancaman kepalan tinju Ivy yang teracung ke wajahnya itu.
"Tell me, Ivy," ujar Shasha. "What will you do next?"
Ivy menyeringai, lalu memandang Yuri dengan penuh harap.
"Don't look at me, baby girl."