Sementara itu, Aldi dan Dharma sama berjibaku membalas tembakan-tembakan dari ketiga probe penghancur dan tambahan dua pesawat pemburu yang juga melepaskan tembakan-tembakan yang lebih ganas lagi ke kapal SC-45.
Dan Hyker, mati-matian mengendalikan arah dan laju pesawat mereka. Sesekali pria tersebut memaki panjang pendek saat satu-dua tembakan dari pihak musuh mengenai beberapa titik di badan pesawat mereka.
"Tembak terus!" teriak sang kapten.
"Ketahan perisai pesawat, delapan puluh lima persen."
Dan suara Aios barusan itu bukanlah hal yang menyenangkan bagi semua orang. Dentuman-dentuman yang tercipta mampu membuat pesawat SC-45 bergetar hebat. Setiap getaran yang terasa hingga ke bagian dalam pesawat, selalu saja dibarengi dengan suara-suara jerit ketakutan, terutama bagi Ely, Miska, Luka, dan Xian yang masih kecil.
"Quinn!" panggil Hyker pada gadis yang sibuk di samping kanan Aldi. "Naikkan kecepatan pesawat, aku mau kapal ini memasuki kecepatan hipersonik."