"Terima kasih," Hyker tersenyum mengangguk-angguk. "Kau sangat-sangat berbeda, Miss Csaba, ahh… Ivy, maaf."
"Tidak masalah," Ivy tersenyum lagi.
"Tidak ada yang bisa kutawarkan padamu," Hyker menghela napas dalam-dalam. "Tapi, semoga kau panjang umur, Ivy."
"Terima kasih, itu sudah lebih dari cukup," kata Ivy.
"Ayo, Yuma," ajak Hyker pula seraya memutar badan. "Kita punya waktu hanya tiga menit lagi, sebelum dua robot yang dikirimkan Dharma tiba."
Hyker kembali masuk ke dalam kendaraan unik itu, duduk di bangku kemudi. "Bukankah kedua burung itu sangat cocok satu dengan yang lainnya?"
Naomi melirik Hyker yang duduk di samping kirinya itu, tersenyum lebar sembari menahan tawa.
"Sialan!" maki sang gadis. "Lu itu cuma iri aja, bos."
"Tahu dari mana kau itu?"
"Gampang banget," lagi-lagi gadis itu menahan tawanya. "Cewek lu bermulut manis berhati busuk, sedangkan Yuma, dapat gadis bermulut pedas tapi berhati baik."
"Brengsek kau!"