"Program, complete!"
Suara artifisial wanita dewasa itu terdengar lagi seiring putaran bola biru di layar imajinatif di atas C-Pad tujuh inci terhenti, dan hitungan mundur di layar laptop telah berada di angka nol.
Ryan tersenyum lebar memandang kepada Cinnong di sisi kiri. Lalu berujar sedikit lantang yang ditujukan pada Dharma di ruang kokpit.
"Hey, Cap!"
"Ya?" suara sang kapten menggema dari interkom di langit-langit.
"Aios berhasil diubah," kata Ryan. "Sekarang, gadis ini akan menjadi rekan kita."
"Good job, Yan. Kau memang bisa diandalkan."
"Baiklah, Pak."
Ryan tersenyum geleng-geleng kepala. Cinnong paham itu, dan lantas menjitak kepala sahabatnya tersebut.
"Hentikan dulu euforianya. Fokus pada langkah selanjutnya."
"Oke, oke, astaga…" Ryan tersenyum kecut atas ucapan Cinnong. "Pak?"
"Yup?" jawab sang kapten.