Hyker sedikit kewalahan mengimbangi ciuman bibir Marimar yang begitu liar seolah sedang dikejar-kejar sesuatu, terlihat sangat terburu-buru seakan tiada waktu yang tersisa untuk keduanya bersenang-senang dengan lebih santai.
Bukan mereka berdua saja yang sedang bercumbu di lorong tersebut, masih banyak pasangan-pasangan lainnya di sana yang sedang melakukan hal serupa. Lorong itu sendiri hanya selebar satu setengah meter, dengan pencahayaan yang minim, remang-remang.
Hyker mengangkat tubuh gadis tersebut, sembari menggendong seperti itu, keduanya kembali berciuman dengan cukup bergairah dan liar. Hyker menemukan kamar yang telah ia pesan sebelumnya, menempelkan gelang pengunjung di pergelangan tangan kirinya ke panel yang ada di samping kanan pintu tersebut. Pintu terbuka, dan Hyker membawa Marimar masuk ke dalam kamar. Dan sampai sejauh itu, ciuman keduanya sama sekali tidak terhenti.
"Kau memang gila!" Hyker tersenyum lebar.