Di ujung yang berseberangan dengan pintu masuk rumah kaca tersebut—seperempat bagian dari panjang keseluruhan bangunan itu sendiri—tiba-tiba berdetak halus lalu bergerak turun layaknya lift besar.
Ivy tiada menyangka sama sekali jika rumah kaca tersebut menyimpan ruangan lain di bawahnya.
"Where are we going now, James?" Ivy menelan ludah.
Untuk bersenang-senang? Sepertinya itu tidak mungkin, pikir Ivy. Pastilah ada siksaan lain yang belum pernah dilakukan James terhadap dirinya selama ini yang sekarang sedang menanti.
Tapi, James tetap diam seperti sebelumnya, tidak menjawab pertanyaan sang istri.
"Answer me!" Ivy bahkan berusaha untuk memukul punggung James, namun aksinya didahului oleh kedua petugas wanita yang dengan sigap menangkap tangan Ivy. "What are you planning, James? Answer me, please!"
"Just wait," James tertawa halus, melirik sang istri di belakangnya itu lewat ujung bahunya. "Call it a gift to you, Honey."
"What is it?"