Indrasya sangat gembira pertama dan kemudian sedikit mengernyit, "Suliangga, karena kakakmu tahu kenapa aku datang, kenapa dia tidak turun?"
Indrasya melihat Suliangga turun dan tahu apa yang sedang terjadi, tapi dia masih meminta untuk tidak menyerah. Satu kalimat.
"Kami adalah keluarga bangsawan, dan tidak banyak orang luar biasa di generasi ini." Suliangga membungkuk dan berkata, kalimat yang mengungkapkan semua ketidakberdayaan.
"Bisakah kau membiarkan aku bertemu?" Kata Indrasya tak berdaya. Keluarga bangsawan tidak hanya berarti pengetahuan monopoli dan kemuliaan tanpa akhir, tapi juga berarti semacam tanggung jawab, semacam tanggung jawab yang harus dipikul seseorang.
Suliangga menggelengkan kepalanya sedikit, "Saya sombong bahwa saya tidak lebih lemah dari kakak laki-laki saya. Kakak laki-laki saya memilih jalannya sendiri, dan saya juga memilih arah saya."