Chereads / KEMBARANKU / Chapter 2 - Sakit Hati

Chapter 2 - Sakit Hati

Caitlin tersadar dari pingsannya. Terlihat disana ada dua orang yang ia kenal. Caroline dan Faris.

"Aku pingsan?" tanya Caitlin pada keduanya.

"Iya. Kamu kan gak pernah di bentak jadi mungkin kamu shock aja," kata Faris menenangkan Caitlin, tanpa tau tatapan tanya Caroline.

"Ris, kamu urus anak MOS dulu ya. Biar aku yang jaga kakak aku," ucap Caroline hendak duduk di samping Caitlin.

Namun usahanya di cegah oleh Faris.

"Kamu Ketua panitia, kamu yang wajib di sana. Caitlin biar aku aja yang jaga, nanti Rosa bakal balik juga," kata Faris halus membujuk Caroline.

Kamu selalu milih sama Caitlin daripada aku. Tapi kamu malah mengikatku dengan hubungan pacaran. Batin Caroline

"Oke. Ris kamu jaga kakak baik-baik ya. Kak, gue balik ke lapangan dulu. Kalo ada apa-apa minta ke Faris atau Rosa yang jaga UKS," Caroline sesungguhnya merasa sedikit nyesek karena perlakuan Faris pada Caitlin yang berlebihan.

Caitlin yang sadar akan perubahan mimik wajah sang adik ingin berusaha menghentikan, namun Caroline pergi dari UKS dengan cepat. Ia sangat yakin bahwa adiknya itu akan menangis.

Dan benar saja Caroline berlari ke toilet, masuk ke salah satu bilik. Ia menangis sejadi-jadinya.

Caroline menulis diary di HP-nya

'Semua yang kulakukan selalu percuma. Ayah dan Bunda selalu lebih perhatian ke Caitlin dan sekarang Faris juga. Seandainya aku Caitlin, maka aku akan sangat bahagia. Namun, sayangnya bukan. Semangat Caroline Eloise'

Seseorang di toilet perempuan mendengar tangisan Caroline lalu mengetuk pintu biliknya.

"Hai, siapa di dalam?" tanya seseorang.

Caroline dengan cepat mengelap air matanya dengan tisu di sakunya. Ia menarik nafas berusaha untuk terlihat biasa saja.

Kemudian Caroline keluar dan ternyata,

"Eliza? Kenapa?" tanya Caroline balik.

Seseorang yang bernama Eliza itu kaget, apa ia benar-benar mendengar seorang Caroline yang terlihat kuat ini menangis.

"Eh, kak Caroline. Tadi aku denger suara orang nangis, jadi aku kepo aja hehe. Kakak nangis?" tanya Eliza dengan bodoh ia menyadari bahwa tak seharusnya ia bertanya seperti itu.

"Oh tadi, iya aku nangis. Bulu mataku masuk mata jadi sakit, makanya aku nangis. Sekarang gapapa kok. Oh iya kamu panitia MOS ngapain kesini?" Caroline alasan membuat Eliza yang mau tak mau harus menganggukkan kepalanya.

"Mau pipis kak. Yaudah aku pipis dulu," jawab Eliza aman.

"Oke deh. Aku balik ke lapangan duluan. Nyusul ya," kata Caroline semangat.

"Siap kak," sahut Eliza yang statusnya teman sekelas Caroline.

***

"BUNDA.. I'M HOMEE," teriak Caitlin setelah membuka pintu rumah besarnya itu. Ia mendapati sang Bunda sedang menata makan siang di meja makan.

"Pulang sendiri sayang?" tanya sang Bunda memeluk Caitlin sekilas.

"Iya Bun. El lagi evaluasi MOS katanya. Eh btw, ini masak apa? Kok enak banget baunya," Caitlin dengan senang melihat makanan yang dihidangkan sang Bunda. Walaupun mempunyai pembantu rumah tangga, sang Bunda lebih suka memasak untuk keluarganya.

"Ganti baju terus makan ya," ucap sang Bunda, lalu mendapat jawaban anggukan dari Caitlin.

Beberapa jam kemudian terdengar suara mobil terparkir di depan rumahnya.

"Caroline, baru pulang kamu?" tanya Bundanya melihat jam tangannya menunjukkan pukul 3 sore.

"Ya menurut Bunda? Tadi kakak pingsan lagi. Yaudah aku mau mandi," kata Caroline lemah lalu berjalan menuju tangga ke arah kamarnya.

"El jangan lupa nanti makan. Bunda sama Caitlin mau jalan dulu." teriak sang Bunda. Dan benar saja ia berpapasan dengan Caitlin yang sudah rapi dengan dress birunya.

"El mau ikut? Aku sama Bunda mau ke Mall jalan-jalan," ajak Caitlin dengan semangat.

"Gak usah. Titip green tea aja ya," jawab Caroline lalu berjalan ke kamarnya tanpa melihat Caitlin lagi.

***

Caroline sangatlah lapar karena belum makan dari pagi dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 5. Bunda dan Caitlin belum pulang, sedangkan Ayahnya ke luar kota.

Ia turun dari kamarnya menuju meja makan, dan ternyata semuanya makanan kesukaan Caitlin. Dan itu semua adalah makanan yang tidak disukai oleh Caroline.

"Bi Imah, bikinin mie kuah rasa kari nanti anter ke kamarku ya," teriak Caroline lalu berjalan lesu ke kamarnya.

Drrtttt... Drrtttt...

Caroline mengecek notif HP-nya ternyata bukan miliknya. Ia melewati kamar Caitlin, mungkin saja HP-nya tertinggal.

Kak Faris send message...

Caroline membuka pesan dari sang kekasih untuk Caitlin.

'Caitlin, hari Minggu ke Mall nonton film ya. Nanti aku jemput,'

Untuk kedua kalinya Caroline sakit hati. Ia meletakkan HP Caitlin ke tempat asalnya lalu pergi ke kamarnya. Menangis dalam diam.