Aroma besi menyeruak di seluruh taman yang bagaikan lautan manusia. Aku Li ShiMo tidak menyangka sebagai anggota keluarga Li dibantai oleh ba*in*an itu. Orang yang ku cintai, membunuh ku.
Bengini kah rasanya dibunuh oleh orang yang kamu cintai?
Aku selalu menahan, selalu bersabar tapi, bahakan dirinya tidak pernah melihat ku begitu juga mengunjungi ku, padahal kita sudah bertunangan.
Sosok tinggi menghampiri tubuh ku, rambutnya hitam matanya biru menatap ku dingin hingga menembus tulang-tulang ku. Spontan air mata ku keluar.
Mulut ku penuh dengan darah yang terus ingin keluar. Ingin ku tertawa bahwa diri ku bodoh telah mencintainya. Aku menatap sosok itu benci.
Memori bagaimana aku selalu memperhatikannya meskipun kami tidak pernah bertemu, selalu... aku mencintainya dengan tulus meskipun ini hanyalah pernikahan politik.
Aku selalu menghawatirkannya hingga aku tertabrak dan kakai ku lumpuh membuat ku harus duduk di kursi roda
Apakah itu tidak cukup untuk mu, hingga membunuh ku?
Pandangan ku mengelap. Sosok terakhir yang ku lihat adalah seekor kupu-kupu dengan cahaya ungu kebiruan melintasi pandangan ku.
Jika aku di beri kesempatan. Aku tidak menginginkan hubungan ini.
Srek
Suara pulpen yang mengesek di kertas bergema di ruangan.
Hanya satu orang saja yang berada di ruangan mewah bergaya barat itu.
Tok, tok, tok...
Ketukan bergema di ruangan itu membuat orang itu berhenti menulis.
"Masuk"
Pintu terbuka menampilkan sosok laki-laki tanpan bersurai sakura bermanik amethyst. Laki-laki itu masuk dan menutup pintu, menuju kursi yang tidak jauh dari meja kerja orang itu.
"Ada apa Xiao Mo"
"Ayah ada satu hal yang ingin ku katakan pada mu"
Orang itu mentatap ShiMo dan tersenyum kearahnya.
"Apa itu?"
ShiMo yang menatap ke lantai melirik sedikit ayahnya.
"Tapi ayah jangan marah"
Ayah ShiMo tertawa kecil membuat wajahnya menjadi tanpan.
"Baiklah ayah tidak akan marah. Kamu adalah anak kesayangan ayah jadi, apa itu?"
ShiMo yang awalnya hanya melirik ayahnya sepenuhnya menatap ayahnya langsung dengan ekspresi tegas di matanya.
"Ayah tolong batalkan pertunangan ku dengan jendral Hua BaiJing"